INTERAKSI SOSIAL ETNIS BIMA, NTT, DAN ETNIS JAWA (Studi pada Masyarakat di BTN Tambana Kota Bima)
Keywords:
Interaksi Sosial, Etnis, dan BudayaAbstract
Rumusan masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana proses Interaksi etnis Bima, NTT dengan etnis Jawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan menggunakan teori atribusi eksternal. Teori atribusi eksternal adalah teori yang membahas tentang prilaku seseorang. Apakah itu di sebabkan karena faktor internal, misalnya sifat, karakter, sikap, dan sebagainya. Atau karena faktor eksternal, misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan cara snow ball. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang di gunakan dengan cara reduksi data, model data serta penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa komunikasi antar budaya yang terjadi antara etnis Bima, NTT dengan etnis Jawa terjalin dengan baik. Namun interaksi yang terjadi pada awal perkenalan antara kedua budaya ini dapat dikatakan belum begitu baik, dimana antara keduanya hanya melakukan pengamatan tanpa diketahui oleh warga baru atau sebaliknya. Selanjutnya warga saling bertanya kepada warga lain yang mereka angga plebih banyak tahu informasi mengenai warga yang sedang mereka amati. Setelah beberapa kali bertemu antar warga dan saling menyapa, barulah antara satus ama lain saling mengungkapkan informasi diri mereka untuk mengetahui informasi antara satu sama lain. komunikasi yang berlangsungpun cukup efektif dan tidak memiliki hambatan yang begitu berarti. Pengaruh budaya Bima pun cukup dirasakan oleh pendatang Jawa. Bentuk interaksi yasng terjadi di BTN Tambana yang terjadi pada masyarakat Bima, NTT dan Jawa, berjalan dengan baik hal ini dikeranakan adanaya kesadaran antar mayarakat di BTN Tambana, bentuk interaksi yang terjadi seperti berbicara dengan mengguanakan Bahasa Indonesia hal ini dilakukan sebagai penghormatan pada pendatang yang belum memahami bahasa Bima, selain itu masyarakat disana sering saling tegur menegur jika berpapasan dijalan hal ini untuk mempererat kekeluargaan mereka, selain itu masyarakat tambana sering melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan itu untuk bersosialisasi maupun untuk sekedar silatuhrahim. Masyarakat Tambana sering melalukan perlombaan jika ada momen-momen seperti 17 Agustus mereka selalu berpartisipasi agar mempererat silatuhrahim dan kekeluargaan mereka.