PENGARUH PRAKTIK POLITIK UANG TERHADAP PENYELENGGARAAN PILKADA KOTA MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.59050/jkk.v10i1.222Keywords:
Politik uang, Pilkada, Kota Mataram, demokrasi, partisipasi politikAbstract
Praktik politik uang, yang menjadi perhatian serius dalam demokrasi di Indonesia, juga terjadi dengan intensitas yang tinggi saat Pilkada di Kota Mataram.Praktik ini menciptakan ketidakadilan, merusak integritas pemilihan, dan mengancam prinsip demokrasi. Calon kandidat yang memiliki sumber daya finansial yang kuat lebih dominan dalam kompetisi politik dan mendapatkan lebih banyak dukungan. Pemilih yang menerima politik uang cenderung dipengaruhi untuk memilih calon tertentu tanpa mempertimbangkan kualifikasi dan visi misi.Selain itu, praktik politik uang juga berdampak negatif pada partisipasi politik masyarakat. Beberapa pemilih yang tidak menerima politik uang merasa terpinggirkan dan kehilangan kepercayaan terhadap proses demokrasi. Praktik politik uang juga menimbulkan kerawanan keamanan dan stabilitas sosial karena persaingan yang ketat dan potensi konflik.Berdasarkan temuan ini, disarankan agar pencegahan dan penegakan hukum lebih efektif dalam mengatasi praktik politik uang saat Pilkada di Kota Mataram. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilihan yang bersih dan adil juga perlu dilakukan melalui kampanye edukasi yang intensif. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga penegak hukum perlu berperan aktif dalam mengawasi dan menindak pelanggaran politik uang. Metode yang digunakan adalah Kuantitatif dan Metode analisis data dengan menggunakan Uji Validitas, Uji Reabilitas dan Hipotesis. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yaitu masyarakat yang merupakan DPT Kota Mataram yang tersebar di 8 kecamatan. Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan penelitian yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh praktik politik uang terhadap penyelenggara pilkada di Kota Mataram dengan variabel Kemiskinan, Rendahnya Pengatahuan Masyarakat tentang Politik dan Kebudayaan